KRAKATOA.ID, BANDARLAMPUNG — Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, Rabu (21/5/2025), bukan hanya langkah administrasi biasa. Di balik penyerahan 95 hektare lahan kepada TNI AD, tersimpan narasi besar tentang transformasi peran militer sebagai mitra pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di era damai.
Penandatanganan yang disaksikan langsung oleh Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis ini menjadi bagian dari rencana pembentukan Kodam baru di Lampung sekaligus pengembangan Batalyon Teritorial Pembangunan — satuan militer yang tak hanya bertugas menjaga keamanan, tapi juga aktif mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kami tidak hanya bicara soal pertahanan semata, tetapi bagaimana TNI bisa hadir sebagai kekuatan pembangunan. Kompi pertanian, kesehatan, konstruksi, hingga peternakan akan menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan di daerah,” ujar Mayjen TNI Ujang Darwis.
Dengan kekuatan satu batalyon yang terdiri dari ±1.200 anggota, satuan ini membawa spesialisasi di berbagai bidang yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat. Kompi pertanian misalnya, bisa mendukung pemerintah daerah dalam menggarap lahan tidur dan meningkatkan produktivitas pangan. Kompi konstruksi dapat membantu pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
Langkah ini menjadi simbol pergeseran paradigma militer di era modern — dari institusi yang dominan dalam pertahanan fisik menjadi bagian dari sistem pembangunan berkelanjutan.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyambut positif peran strategis tersebut. Ia menyatakan bahwa hibah lahan di Lampung Selatan dan Lampung Tengah ini adalah investasi jangka panjang dalam menciptakan ketahanan yang holistik — tidak hanya keamanan, tetapi juga ekonomi, pangan, dan kesehatan masyarakat.
“Kami ingin membangun Lampung yang tidak hanya aman, tapi juga mandiri dan maju. Kehadiran Kodam baru dan satuan teritorial pembangunan ini akan memperkuat kapasitas daerah untuk menjawab tantangan masa depan,” ujar Gubernur Mirza.
Pembangunan Kodam baru di Lampung juga menandai peran Provinsi ini sebagai pusat gravitasi geopolitik dan pembangunan regional Sumatera, sekaligus mendekatkan layanan dan dukungan militer kepada masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Deputi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, para pejabat tinggi Kodam II/Sriwijaya, serta unsur Forkopimda Provinsi Lampung, yang semuanya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun daerah yang tangguh dan inklusif.***