Eddy Aqdhiwijaya Dorong Edukasi Wakaf untuk Gen Z: “Masa Depan Wakaf Ada di Tangan Mereka”

KRAKATOA.ID, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Agama bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) terus menggencarkan edukasi wakaf kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi keuangan syariah. Salah satu pihak yang turut berperan aktif dalam kampanye ini adalah filantropis Eddy Aqdhiwijaya, yang secara khusus menyasar generasi muda, terutama Gen Z.

Menurut Eddy, edukasi tentang wakaf saat ini belum populer di kalangan Gen Z. Konten-konten wakaf yang beredar di media sosial dinilai masih terlalu eksklusif dan berat, sehingga sulit dipahami dan kurang menarik bagi generasi digital tersebut.

“Wakaf masih sering dianggap sebagai aktivitas ibadah yang hanya dilakukan oleh orang-orang sukses dan mapan. Padahal, jika dikemas dengan pendekatan yang tepat, wakaf bisa menjadi gaya hidup sosial dan spiritual yang relevan bagi Gen Z,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/6/2025).

Eddy menekankan pentingnya sosialisasi wakaf yang lebih masif dan berkelanjutan untuk memperkuat pemahaman generasi muda akan potensi wakaf sebagai instrumen pembangunan sosial dan ekonomi. Ia meyakini bahwa masa depan wakaf sangat bergantung pada peran Gen Z.

“Berdasarkan laporan Bank of America, Gen Z diprediksi akan menjadi generasi terkaya dalam sejarah pada tahun 2035. Artinya, potensi wakaf di tangan mereka sangat besar jika diarahkan dengan baik,” kata Eddy.

Lebih lanjut, Eddy memaparkan tiga karakteristik utama Gen Z dalam perilaku memberi (giving behavior). Pertama, meski secara umum pendapatan mereka masih terbatas, Gen Z memiliki kecenderungan kuat untuk berbagi, termasuk mendukung isu-isu kemanusiaan seperti Palestina.

“Kedua, mereka memiliki rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi. Ini terbukti dari keterlibatan mereka sebagai relawan di berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh organisasi masyarakat sipil (CSO),” jelasnya.

BACA JUGA :  Unila Gelar Sosialisasi dan Pemantapan Perencanaan Program HETI Project 2023 dan 2024

“Ketiga, Gen Z adalah generasi digital yang cenderung menggunakan sistem pembayaran non-tunai (cashless) dan lebih terbuka untuk berdonasi melalui platform digital,” pungkas Eddy.

Dengan pendekatan yang lebih kreatif dan sesuai dengan karakter Gen Z, Eddy berharap edukasi wakaf dapat menjadi bagian dari gaya hidup positif yang berdampak besar bagi masa depan Indonesia.***